Tata Cara Memakai Kain Ihram Laki-Laki Sesuai Syariat Islam, Calon Jemaah Haji dan Umrah Wajib Tahu
Tata cara memakai kain ihram yang benar sesuai dengan syariat Islam penting untuk diketahui oleh calon jemaah haji atau umrah. Pakaian ihram merupakan pakaian wajib dan sebagai pertanda kaum muslimin yang berkehendak melaksanakan Ibadah haji maupun Umrah harus memakainya.
Dilansir dari laman Kemenag, pakaian Ihram adalah pakaian putih yang yang disebut juga pakaian suci, pakaian ini tidak boleh dijahit. Bahkan cara pemakaiannya pun juga ada ketentuannya, yakni hanya dililitkan kesekeliling tubuh jamaah.
Dalam praktiknya, tata cara memakai kain ihram berbeda antara laki-laki maupun perempuan. Perbedaan tersebut terletak pada aurat yang harus ditutup. Untuk laki-laki ada 2 lembar kain yang tidak berjahit yang dipakai untuk bagian bawah menutup aurat, dan kain satunya lagi diselendangkan. Sedangkan pakaian wanita ihram adalah menutup semua badannya kecuali muka dan telapak tangan.
1. Tata Cara Memakai Kain Ihram Bagi Laki-Laki
Pakaian ihram bagi laki-laki adalah 2 lembar kain yang tidak berjahit yang dipakai untuk bagian bawah menutup aurat, dan kain satunya lagi diselendangkan dari bahu hingga bawah ketiak. Melansir dari laman Kemenag, berikut ini tata cara memakai kain ihram bagi laki-laki yang benar.
a. Untuk bagian bawah :
- Pertama-tama, ambil salah satu kain untuk menutupi bagian bawah. yang akan digunakan sebagai sarung.
- Gunakan kain ini untuk menutupi bagian atas pusar hingga dibawah lutut.
- Kain yang digunakan merupakan kain yang lebih panjang.
- Kemudian bentangkan kaki dan mulai sarungkan kain yang lebih panjang tadi ke badan.
- Bentangkan tangan kanan sambil menggenggam dua ujung kain ihram yang disatukan, dan tangan kiri diletakkan dibawah ketiak kanan untuk menahan lipatan kain, ujung kain ihram yang disatukan ditarik ke arah kiri.
- Sedangkan tangan kanan bergantian menahan lipatan dibawah ketiak, ujung kain ihram yang disatukan dilipat kedalam sehingga tidak kelihatan dari depan dan nampak rapi, lipatan kain ihram digulung ke bawah seperti saat hendak mengenakan sarung untuk sholat.
- Pastikan dan perhatikan baik-baik apakah kain sudah terlipat sempurna, jangan sampai ketika duduk atau jongkok aurat kita terlihat.
- Pastikan Anda nyaman memakainya, jangan sampai ikatan terlalu kencang sehingga menyulitkan ketika berjalan.
b. Untuk bagian atas :
- Gunakan kain satunya untuk menutupi bagian pundak kanan dan kiri dengan cara diselempangkan.
- Akan tetapi ketika melakukan tawaf, biarkan bagian pundak kanan terbuka dan lipatan satunya diturunkan di bawah ketiak sebelah kanan.
- Supaya tidak mudah terlepas kaitkan ujung satu sisinya ke ujung lainnya.
- Setelah menyelesaikan tawaf, kain ihram kembali digunakan untuk menutupi semua badan seperti semula.
- Selain itu, perlu diperhatikan beberapa hal berikut ketika menggunakan kain ihram. Pertama kain tidak boleh melewati batas mata kaki, tidak boleh kotor. Ketika menggunakan kain ihram juga tidak perlu menggunakan pakaian dalam maupun aksesoris lainnya.
Larangan Selama Berihram
Dalam buku Pintar Ibadah: Dilengkapi Tuntunan Salat Wajib, Salat Sunah, Zakat, Puasa, Haji, Shalawat, Doa-doa (2020) karya Ust. H. Fatkhur Rahman, dijelaskan ada beberapa hal yang menjadi larangan selama berihram, yakni:
a. Bagi laki-laki:
- Memakai pakaian yang berjahit.
- Memakai penutup kepala yang melekat padanya seperti peci, topi, dan lain sebagainya.
- Memakai sepatu yang menurupi mata kaki.
b. Bagi perempuan:
- Menutup muka atau memakai cadar.
- Memakai sarung tangan.
c. Bagi laki-laki dan perempuan:
- Memotong atau mencabut kuku.
- Memotong atau mencabut rambut kepada atau bulu-bulu lainnya dan tidak boleh menyisir rambut yang bisa menyebabkan rambutnya tercabut atau rontok.
- Memakai parfum pada tubuh atau pakaian, tetapi jika parfum dipakai sebelum berihram dan ketika melaksanakan ihram aroma parfumnya masih ada maka hal ini diperbolehkan.
- Memakai minyak rambut.
- Membunuh atau memburu binatang darat dengan cara apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar